Minggu, 20 Maret 2011

لا اله إلا الله

Laa ilaha illallah adalah kalimat yang sangat agung, yang karenanya Allah subhanahu wata’ala menciptakan alam dan seisinya. Tidaklah Allah subhanahu wata’ala menciptakan jin dan manusia hanya karena sebuah permainan belaka, akan tetapi Allah subhanahu wata’ala menciptakan mereka, agar mereka memurnikan tauhid laa ilaha illallah. Allah berfirman :
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu hanya sebuah permainan belaka, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah,Raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan yang haq selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia. (QS. Al Mukminum 115-116)

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada Ku.
(QS. Adz Dzariyat 56)


Dan tidaklah Allah menurunkan kitab dan mengutus para rasul melainkan hanya karena tauhid Laa ilaha illallah. Allah berfirman :
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka beribadahlah kamu sekalian kepadaKu “. (QS. Al Anbiya’ 25)
Allah subhanahu wata’ala menciptakan surga sebagai tempat kembali orang-orang yang bertauhid Laa ilaha illallah. Dan Allah menciptakan neraka sebagai tempat kembali para penentang Laa ilaha illallah. Allah berfirman :
Maka Sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab. Sesungguhnya Demikianlah kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat jahat. Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. (QS. Ash Shoffat 33-35)
Rasulullah sholallohu’alaihi wassalam tidak diperintahkan berperang kecuali untuk mengibarkan bendera Laa ilaha illallah.
Rasulullah sholallohu’alaihi wassalam bersabda : “Saya diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan laa ilaha illallah.” (HR.Muslim : 124)
Bahkan tidak akan terjadi hari kiamat, selama masih disebut laa ilaha illallah di muka bumi. Namun apabila sudah tidak lagi disebut la ilaha illallah di muka bumi, maka akan terjadi hari kiamat. Allah menciptakan dunia karena laa ilaha illallah, jadi apabila sudah tidak ada lagi la ilaha illallah dunia akan hancur dan pada hari itu akan terjadi kiamat.
Dari Anas bin Malik rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : Rasulullah sholallohu’alaihi wassalam bersabda : “Tidak akan terjadi kiamat (apabila) masih ada orang yang menyebut laa ilaha illallah”.(HR. Ibnu Hibban, lihat Ta’liqotul Hisan : 6809, Ash Shohihah : 3016)
KEUTAMAAN LAA ILAHA ILLALLAH
Allah berfirman :
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. (QS. Ibrohim : 24)
Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhu berkata : (perumpamaan kalimat yang baik) adalah bersaksi laa ilaha illallah. (Tafsir Al Qur’anul Adhim 2/485)
Dari Baro’ bin ‘Azib rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : Rasulullah sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda : “Seorang muslim apabila ditanya didalam kubur, kemudian dia bersaksi sesungguhnya tiada tuhan yang haq selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, itulah makna firman Allah : (Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat)” (QS. Ibrohim : 27)(HR. Bukhori 5/4699)
Allah berfirman :
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga). Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS.Al Lail : 5-7)
Abu Abdirrahman As Sulami dan Adh Dhohhak berkata : wa soddaqo bi husna maknanya membenarkan la ilaha illallah. (Tafsir Al Qur’anul Adhim 4/471 )
Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : Saya bertanya : Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafaatmu pada hari kiamat? Rasulullah sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sungguh aku mengira tidak ada seorangpun yang bertanya tentang hadits ini sebelum kamu, karena aku melihat kesungguhanmu dalam mempelajari hadits. Manusia yang paling berbahagia dengan syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan laa ilaha illallah dengan ikhlas dari hatinya atau dari jiwanya. ( HR. Bukhori 1/99 )
Dari Umar rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : saya mendengar Rasulullah sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati diatas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Yaitu kalimat laa ilaha illallah. (HR. Hakim, lihat Shohih Targhib wa Tarhib : 1528 )
Dari Jabir rodhiyallohu ‘anhu , dari Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam beliau bersabda : “Dzikir yang paling utama adalah laa ilaha illallah, dan doa yang paling utama adalah alhamdulillah.”(HR. Ibnu Majah, An Nasa’I, lihat Shohih Targhib wa Tarhib : 1526 )
Dari Mu’adz bin Jabal rodhiyallohu ‘anhu dari Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “barangsiapa diakhir hayatnya mengucapkan laa ilaha illallah, maka dia pasti masuk syurga.” (HR. Abu Dawud, lihat Shohihul Jami’ : 6479 )
Dari Abu Sa’id Al Khudri rodhiyallohu ‘anhu dari Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam beliau bersabda : Musa berkata : Wahai Tuhanku ajarkanlah kepadaku sesuatu, yang aku akan berdzikir dan berdoa kepadaMu dengannya. Allah berfirman : Wahai Musa ucapkanlah Laa ilaha illallah. Musa berkata : Wahai Tuhanku seluruh hambaMu mengucapkan kalimat ini. Allah berfirman : Wahai Musa ! Seandainya langit tingkat tujuh dan apa yang ada didalamnya serta bumi tingkat tujuh selain Aku diletakkan di suatu timbangan, dan laa ilaha illallah diletakkan di timbangan yang lain, maka akan berat timbangan laa ilaha illallah.” (HR. Ibnu Hibban, Hakim, dishohihkan Al Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari : 11/28 )
MAKNA LA ILAHA ILLALLAH
Laa ilaha illallah artinya tiada sesembahan yang benar selain Allah. Adapun kalau anda mengartikan la ilaha illallah tiada tuhan selain Allah, sungguh ini adalah makna yang batil karena tuhan yang disembah selain Allah sangatlah banyak. Dan hanyalah Allah tuhan yang disembah dengan benar, sedangkan tuhan selain Allah, mereka disembah akan tetapi disembah dengan batil. ( Lihat Aqidah Thohawiyah Syarh Syaikh Sholih AL Fauzan -hafidhohulloh – 34-45)
Allah berfirman :
Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) yang Haq dan sesungguhnya apa yang mereka seru selain Allah, adalah (tuhan) yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS. Al Hajj 62)
MEMPELAJARI LA ILAHA ILLALLAH
Allah berfirman :
Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada sesembahan (yang haq) selain Allah. (QS. Muhammad 19)
Allah subhanahu wa ta’ala menggabungkan lafadz ilmu dengan laa ilaha illallah, menunjukkan bahwasanya ilmu yang pertama dan paling utama untuk dipelajari adalah ilmu laa ilaha illallah. Syaikh Abdurrahman As Sa’di rahimahulloh berkata : “ilmu yang diperintahkan oleh Allah untuk mempelajarinya, adalah ilmu tentang mentauhidkan Allah. Wajib bagi setiap manusia untuk mempelajarinya, dan tidak ada seorangpun yang gugur dari kewajiban ini siapapun juga orangnya. Bahkan mereka semuanya wajib mempelajari laa ilaha illallah.( Taisir Karimir Rohman : 5/39 )
PEMAHAMAN KAUM MUSYRIKIN JAHILIYAH TENTANG LAA ILAHA ILLALLAH

Orang-orang musyrikin pada zaman jahiliyah paham betul akan makna laa ilaha illallah. Sehingga Rasulullah sholallohu ‘alaihi wasallam menyeru mereka untuk mengucapkan laa ilaha illallah, mereka enggan dan menolak mengucapkannya, karena mereka mengetahui konsekuensi dari kalimat laa ilaha illallah, itu meninggalkan segala bentuk peribadatan kepada selain Allah.
Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : Rasulullah sholallohu ‘alaihi wasallam berkata : “Wahai pamanku ucapkanlah laa ilaha illallah. Orang-orang quraisy berkata : Tuhan yang satu saja? Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir, dan ini tidak lain hanyalah dusta yang diada-adakan. Maka Allah menurunkan Al Qur’an :
Shaad, demi Al Quran yang mempunyai keagungan. Sebenarnya orang-orang kafir itu berada dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit. Betapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta pertolongan padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk lari melepaskan diri. Dan mereka heran karena kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: “Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta”. Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu hanya tuhan yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan. Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata): “Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu, Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki. Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir, ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan. (QS. Shaad 1-7). (HR Ahmad 1/228, Tirmidzi, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir v : 2008 )
BODOHNYA UMAT ISLAM HARI INI AKAN LAA ILAHA ILLALLAH
Sungguh fenomena yang kita saksikan pada umat islam hari ini, adalah suatu hal yang sangat memperhatikan. Bagamana tidak? Jutaan umat islam tidak mengerti makna laa ilaha illallah. Mereka mengucapkan laa ilaha illallah, namun perbuatan mereka mengingkari bahkan menggugurkan laa ilha illallah sedang mereka tidak menyadari. Ketika mendapatkan musibah, mereka berdoa kepada selain Allah. Dengan mendatangi lembah atau pantai, kemudian mereka melemparkan sesaji, dengan harapan agar mereka selamat dari bencana yang sedang mereka hadapi. Adapula yang mendatangi kuburan para wali, mereka berdoa dengan khusuk bahkan mereka menangis agar sang wali mengabulkan permintaan mereka. Allah berfirman :
Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh yang Maha Mengetahui. (QS. Fathir 13-14)
Dan ketika mendapat kenikmatan, mereka bersyukur kepada selain Allah. Dengan menyembelih binatang ternak, kemudian mereka mendatangi tempat yang dianggap keramat, lalu mereka mengadakan ritual khusus sebagai rasa syukur kepada sang penghuni tempat keramat itu. Allah berfirman :
Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah. Agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya). (QS. Al Ankabut 65-66).
Bahkan ada pula yang hendak mengadakan resepsi pernikahan, sedangkan orangtuanya telah meninggal, merekapun mendatangi orang tua mereka untuk meminta izin, agar pernikahan mereka mendapatkan restu dari orangtua. Dan masih banyak lagi penyimpangan-penyimpangan yang lain, yang menunjukkan bodohnya umat islam hari ini akan laa ilaha illallah. Allahul musta’an.
BERDAKWAH KEPADA LA ILAHA ILLALLAH
Allah berfirman :
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS Al Anbiya’ : 25)
Dan sungguh Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan: “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut” (QS. An Nahl : 36)
Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhu ia berkata bahwasanya Rasulullah sholallohu ‘alaihi wasallam ketika mengutus Mu’adz ke Yaman beliau berkata kepadanya : “Sesungguhnya kamu akan mendatangi suatu kaum dari ahli kitab, hendaklah yang pertama kali engkau dakwahkan kepada mereka adalah syahadat laa ilaha illallah”. (HR. Bukhori 3/160, Muslim 1/50 )
Dakwah kepada tauhid laa ilaha illallah adalah dakwah yang pertama dan paling utama. Rasulullah sholallohu ‘alaihi wasallam berdakwah kepada tauhid laa ilaha illallah selama hidupnya, bahkan lima hari sebelum wafatnya, Rosulullah sholallohu ‘alaihi wasallam memperingatkan umatnya dari bahaya syirik, sebagai upaya memurnikan tauhid laa ilaha illallah.
Dari Jundub rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : Saya mendengar Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam lima hari sebelum wafatnya, beliau bersabda : “Ingatlah sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang sholih diantara mereka sebagaimana masjid. Ingatlah janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid, sungguh aku melarang kalian akan hal itu”. ( HR. Muslim : 1188 )
KEBINASAAN PARA PENENTANG LAA ILAHA ILLALLAH
Dimana ada kebenaran pasti akan muncul kebatilan. Dan tidaklah ada penyeru kebenaran kecuali akan muncul penentang yang mengibarkan bendera kebatilan. Begitupula tidak ada seorangpun yang mendakwahkan la ilaha illallah kecuali mereka mendapatkan penentangan dan permusuhan dari orang-orang yang membenci dakwah kepada tauhid laa ilaha illallah. Maha benar Allah dalam firmanNya :
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain dengan perkataan yang indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. Al Anam : 112)
Namun ketahuilah wahai saudaraku –semoga Allah merahmatimu- orang-orang yang menentang dan memusuhi dakwah laa ilaha illallah, mereka tiada mendapatkan melainkan kehinaan dan kebinasaan di dunia dan akhirat. Allah menengggalamkam kaum Nuh karena mereka menentang laa ilaha illallah.
Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami kabulkan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar. Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya. (QS. Al Anbiya’ : 76-77)
Allah subhanahu wata’ala membinasakan kaum A’ad karena mereka menolak dakwah laa ilaha illallah.
Dan itulah kisah kaum ‘Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran). Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan begitu pula di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum ‘Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum ‘Ad (yaitu) kaum Huud. (QS. Hud : 59-60)
Allah menghancurkan Qorun dan Fir’aun beserta tentaranya karena meraka sombong dan memusuhi dakwah laa ilaha illallah.
Qarun dan Fir’aun serta Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu). Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak berbuat aniaya terhadap mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS. Al Ankabut : 39-40)
Itulah akhir kesudahan para penentang tauhid la ilaha illallah, dan setelah itu mereka semua pada hari kiamat akan disiksa didalam api neraka dengan siksaan yang pedih.
Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab. Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat jahat. Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah mereka menyombongkan diri. (QS. Ash Shoffat :33-35).
Demikianlah penjelasan yang dapat kami uraikan, mudah-mudahan Allah meneguhkan kita diatas tauhid laa ilaha illallah dan mengakhiri hidup kita dengan mengucapkan kalimat laa ilaha illallah. Amin… Amin.. Amin Yaa Mujibas sailin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar